Langsung ke konten utama

Konsep manajemen pembelajaran

Manajemen Pembelajaran





A. Konsep Manajemen pembelajaran


       Dalam dunia pendidikan manajemen pembelajaran menduduki peranan yang sangat penting. Karena, pada dasarnya manajemen pembelajaran ialah pengaturan semua kegiatan pembelajaran yang dikategorikan dalam kurikulum inti mapun penunjang. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu.1 Secara etimologis , kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). 2 Pengertian manajemen menurut para pakar manajemen diantaranya:3 Harold Koonts dan Cyril O’Donel, manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

   

       Dengan demikian Manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan menurut H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan menurut Prayudi bahwa manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan dari pada semua faktor dan sumber daya yang menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja tertentu.



        Jadi, manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan denga baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengaraha, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertaan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar 14 dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Sedangkan menurut Corey: “Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.”

     Dalam pengertian demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan ini akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara lebih efektif dan efisien. Menurut Hamzah B. Uno pembelajaran (learning) adalah suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajarnya, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran baik penyampaian, pengelolaan maupun pengorganisasian pembelajaran.5 Pembelajaran merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara terus menerus selama manusia hidup. Isi dan proses pembelajaran perlu terus dimutakhirkan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya jika masyarakat Indonesia dan dunia menghendaki tersediannya sumber daya manusia yang memiliki kompetesi yang berstandar nasional dan internasional, maka isi dan proses pembelajaran harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.6 Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Pembelajaran merupakan perbuatan yang kompleks. Artinya, kegiatan pembelajaran melibatkan banyak komponen dan faktor yang perlu dipertimbangkan. Untuk itu perencanaan maupun pelaksanaan kegiatannya membutuhkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijak. Seorang guru dituntut untuk bisa menyesuaikan karakteristik siswa, kurikulum yang sedang berlaku, kondisi kultural, fasilitas yang tersedia dengan strategi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa agar tujuan dapat dicapai. Strategi sangat penting bagi guru karena sangat berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.



B. Tujuan Menajemen Pembelajaran



   Tujuan manajemen pendidikan erat sekali dengan tujuan pendidikan secara umum, karen manajemen pendidikan pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Apabila dikaitkan dengan pengertian manajemen pendidikan pada hakikatnya merupakan alat mencapai tujuan. Adapun tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

    Tujuan pokok mempelajari manajemen pembelajaran adalah untuk memperoleh cara, teknik dan metode yang sebaik-baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material maupun spiritual guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Secara rinci tujuan manajemen pendidikan antara lain:

a). Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan             menyenangkan (PAIKEM).

b) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan            spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,  ketrampilan yang       diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

c) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

d) Terbekalinya tenaga pendidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.

e) Teratasinya masalah mutu pendidikan.



C. Kebijakan Tentang Menajemen Pembelajaran
Kebijakan pendidikan di indonesia berdasarkan undang-undang republik indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional , diarahkan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut :
mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
meningkatkan kemampuan akademik
melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk kurikulum
memberdayakan lembaga pendidikan

D. Peran Guru Dalam Manajemen Kelas
  Guru memiliki peran sebagai salah satu unsur pengelola pendidikan pada suatu lembaga pendidikan yang terlihat langsung dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa, harus mampu mengelola kelasnya, merumuskan tujuan pembelajaran secara opersional, menentukan materi pembelajaran, menetapkan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan kemampuan profesional guru lainnya, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru tersebut adalah sebagai berikut:

Guru sebagai Pendidik Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memilki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Guru sebagai Pengajar Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhin oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam ber komunukasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mendefenisikan, Menganalisis, 22 Pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran memilki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
Guru sebagai Pembimbing Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamanya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Guru sebagai Pelatih Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam 23 kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar.
Guru sebagai Penasehat Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memilki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
Guru sebagai Pembaharu (Inovator) Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memilki arti lebih banyak daripada nenek kitea. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antar generasi tua dan generasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
Guru sebagai Model dan Teladan Guru merupakan model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untu ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teldan. Tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan gaya hidup secara umum. Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.
Guru sebagai Pribadi Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat tergangunya proses pendidikan bagi 25 peserta didik. Guru perlu juga memilki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melaluin kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olahraga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimilki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
Guru sebagai Peneliti Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaanya memerlukan penyesuain-penyesuain dengan kondisi lingkungan. Untuk itu perlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahuai untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.
Guru sebagai Pendorong Kreatifitas Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mende akan monstrasikan dan menunjukkan kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia disekitar kita. Kreatifitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu 26 secara rutin saja. Kreatifitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
Guru sebagai pembangkit pandangan Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari kisah nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
Guru sebagai Pemindah kemah Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah–mindahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kepercayaan dan kebiasaaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan meninggalkannya untuk mendapatkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.
Guru sebagai Pembawa Cerita Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaanny serta bagaimana berhubungan dengan keberadaaanya itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul dalam lingkungannya dan berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Semua itu diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia. Cerita ini adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan kehidupan di masa mendatang.
Guru sebagai Aktor Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol. Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan mengarahkan kegiatannya.
Guru sebagai Emansipator Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari 28 perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
Guru sebagai Evaluator Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta varible lain yang mempunyai arti apabila berhubungan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut serta penilaian harus adil dan objektif.

     Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan  empat hal berikut:

a. Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.

b. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa     peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus       terlihat secara psikologis.

c. Guru harus memaknai kegiatan belajar.

d. Guru harus melaksanakan penilaian.



E. Kode Etik Guru



    Kode etik guru merupakan pedoman yang mengatur hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyarakat serta dengan misi tugasnya.

kode etik merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.









                                    Daftar Rujukan



Soedijarto. 1992. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.



 Malayu. 2011. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Komentar

  1. Mkasih kk, blog ini sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  2. Semangat nulis blognya kak

    BalasHapus
  3. Makasih kak sangat bermanfaat materi nya

    BalasHapus
  4. Artikel nya sangat bagus,dan dapat menambah wawasan saya tentang,proses dan pemahaman belajar mengajar

    BalasHapus
  5. Keren kak,sangat membantu karyamu kak,lanjutkan kak

    BalasHapus
  6. Postingannya sangat bagus dan menambah wawasan

    BalasHapus
  7. Makasih kk.blog ini sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  8. Bagus materinya bermanfaat sekali

    BalasHapus
  9. materinya bagus, semoga bisa diterapkan

    BalasHapus
  10. Materinya sangat bermanfaat bagi semua

    BalasHapus
  11. Terimakasih kak.. Sangat bermanfaat 😊

    BalasHapus

Posting Komentar